PENDAHULUAN
Perpustakaan Perguruan Tinggi di era saat ini dan dibelahan bumi manapun sudah harus melakukan perubahan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat penggunanya. Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan yang begitu cepat berlimpah dan menyeluruh. Keadaan ini pula yang mendorong para pustakawan, serta pelaku pemanfaat informasi untuk berusaha keras agar dapat menangkap perkembangan dan kecepatan kehadiran informasi yang mutakhir agar mereka tidak tertinggal dalam perolehan informasi mutakhir.
Telah banyak usaha dilakukan baik oleh Perpustakaaan Perguruan Tinggi untuk menghadapi keadaan ini. Namun juga masih ada beberapa yang belum siap dengan perkembangan dan perubahan ini. Beberapa tulisan baik di media masa maupun pada seminar banyak membahas seputar Infonnation Skill, dan rupanya hal tersebut memang perlu dicermati, agar tidak tertinggal informasi.
Oleh karenanya pada terbitan ini penulis mencoba menuangkan tulisan yang terkait dengan masalah Information Skill tersebut, yakni “Melek Informasi” kunci menuju sukses. Pada tulisan ini akan dicermati tentang bagaimana pustakawan menyiapkan penggunanya agar terampil dalam mencari dan memanfaatkan informasi yang ada di perpustakaan serta upaya pustakawan dalam memenuhi kebutuhan penggunanya agar mereka dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan dengan cepat, tepat dan sesuai kebutuhan sehingga mereka dapat berhasil, paling tidak dalam menambah dan meningkatkan pengetahuan di bidang mereka masing-masing.
TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi tidak dapat dielakkan dari pembicaraan yang menyangkut perpustakaan saat ini dan masa mendatang. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap perpustakaan sangat banyak dirasakan, baik pengaruh yang menuju efesiensi dan efektifitas maupun dampak kesiapan pustakawan maupun pelaku penyedia informasi terhadap perubahan dan perkembangan itu sendiri. Dampak perubahan yang harus dihadapi maupun harus dilakukan oleh para pustakawan, penyedia informasi maupun pelaku pemanfaat informasi tersebut tidak hanya pada level pelaksana namun juga pada level managerial. Karena perubahan tanpa didukung kebijakan dan kemampuan managerial yang kuat akan merupakan impian semata.
Setiap Perpustakaaan Perguruan Tinggi sudah merupakan ‘keharusan’ yang tak terelakkan untuk menyediakan fasilitas bagi penggunanya yaitu berupa sarana yang mudah dan lengkap serta mutakhir untuk mengakses informasi baik yang tersedia di perpustakaan berupa ketersedian koleksi dan informasi yang berkualitas serta terbaru yang dapat diakses melalui “OPAC” atau catalogue online. Kemudian jaringan informasi yang sudah dibangun oleh perpustakaan tersebut disamping untuk melengkapi kebutuhan pengguna di perpustakaan itu sendiri, informasi tersebut juga harus dapat diakses dari mana saja termasuk dari rumah bagi mereka yang memerlukan dan memiliki fasilitas akses melalui internet. Semua perubahan layanan di perpustakaan yang sedemikian ini akan membawa dampak kepada peran pustakawan dan penyedia informasi dalam melayani penggunanya.
BAGAIMANA UNTUK MENYIAPKAN PENGGUNA “MELEK INFORMASI”?
Sebagaimana dikatakan oleh orang bijak bahwa untuk menjadi melek informasi seseorang harus ‘sadar’ apa, bagaimana dan kapan informasi tersebut dia perlukan. Kemudian dia harus juga mampu menemukan, mengevaluasi serta memanfaatkan infonnasi tersebut dengan baik dan bertanggung jawab.
Untuk menyiapkan agar tahu “APA dan KAPAN INFORMASI TERSEBUT DIBUTUHKAN?” maka pustakawan penyedia informasi harus:
- Mampu memahami kebutuhan pengguna tersebut dengan bertanya, atau melakukan diskusi dengan mereka tentang ha1 yang berkaitan dengan kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.
- Apabila penyedia informasi telah mengetahui kebutuhan penggunanya maka ia harus dapat mengambil suatu kesimpulan apa yang sebenarnya yang tepat dan sesuai dengan keinginan pengguna tersebut.
- Selanjutnya berdasarkan pada kecakapan pemahaman penyedia informasi terhadap kebutuhan penggunannya maka pustakawan penyedia informasi tersebut melakukan identifikasi terhadap sumber yang tepat yang akan digunakan untuk menelusur informasi dengan efektif dan efisien sesuai kebutuhan pengguna.
Pertanyaan selanjutnya adalah “BAGAIMANA CARA MENEMUKAN SUMBER INFORMASI YANG POTENSIAL dan SESUAI kebutuhan TERSEBUT?”.
Salah satu manfaat tugas pada pelayanan informasi dimana pustakawan yang sering melakukan reshelving koleksi ke rak, atau sering melakukan browsing internet ke situs-situs yang potensial akan sangat membantu penemuan informasi. Karena pada pustakawan penyedia informasi yang melakukan reshelving maupun browsing setidaknya dalam ingatan mereka sekilas akan terekam apa dan di mana informasi yang dibutuhkan tersebut berada atau tersedia. Pada kegiatan browsing tersebut juga merupakan kesempatan untuk memperluas wawasan bagi si petugas penyedia informasi dan pustakawan itu sendiri terhadap koleksi yang dimiliki perpustakaan baik yang dalam bentuk printed maupun audio visual. Adapun dengan browsing di internet menjadikan mereka mengetahui pusat dan sumber-sumber informasi yang potensial yang sering menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk melayani penggunannya. Selanjutnya pustakawan penyedia informasi juga perlu mengetahui kerjasama yang sudah dilakukan institusinya dengan instansi mana saja dan jaringan kerjasama apa saja yang sudah dibentuk. Dengan mengetahui dan memahami hal-hal tersebut diatas serta mengetahui pusat-pusat sumber informasi dan dokumentasi yang ada, akan sangat menolong pustakawan penyaji informasi tersebut dalam penelusuran dan penemuan sumber informasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Selanjutnya adalah “STRATEGI apa yang HARUS DI DILAKUKAN AGAR MUDAH dan EFISIEN DALAM PENELUSURAN INFORMASI?”
Untuk hal ini pustakawan maupun penyedia informasi harus menguasai strategi minimal ‘BOLEAN SEARCH’ dan pemanfaatan sumber-sumber referensi yang ada. Misalnya bagaimana menelusur melalui INDEX, Abstract, E~zcyclopedia dan sumber-sumber referensi lainnya baik yang manual maupun elektronik, Pustakawan dan penyaji informasi juga harus mampu melakukan penelusuran melalui internet, penelusuran dari sumber digital, dapat memanfatkan baik layanan e-mail serta meng ‘attach’ dokumen pada e-mail, maupun sarana-sarana teknologi informasi dan komunikasi lainnya.
Perlukah dilakukan EVALUASI agar PERPUSTAKAAN dan PUSAT INFORMASI tersebut TETAP DIMINATI?
Kalau berbicara mengenai EVALUASI maka kegiatan ini HARUS dilakukan agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh penggunanya. Pustakawan penyedia informasi harus senantiasa melakukan evaluasi baik terhadap jenis layanan yang disediakan, apakah masih tetap ataukah perlu dikembangkan sesuai dengan tuntutan keadaan perubahan maupun permintaan dari pengguna.Kemudian juga perlu diadakan evaluasi terhadap cara memberikan pelayanan apakah ‘totally digital’; konvensional atau semi digital, apakah tempatnya nyaman dan didukung sarana yang memadai dan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah sumber daya manusia yang melayani juga perlu di evaluasi apakah yang bersangkutan masih tepat ‘dipertahankan’ pada posisinya. Karena dia mampu memberikan pelayanan yang dapat memuaskan pengguna atau dia harus dipindahkan karena ‘ kepribadian dan kemampuannya kurang sesuai di bagian pelayanan. Karena kalau penempatan petugas yang kurang sesuai dengan kapasitasnya dan tidak tepat dikemudian hari tentunya akan menimbulkan permasalahan terhadap image terhadap layanan tersebut.
Selanjutnya tentang masalah koleksi dan informasi yang tersedia apakah cukup UP TO DATE atau sudah OUT OF DATE. Hal ini perlu diadakan evaluasi yang berkala dan terus menerus agar dapat memberikan penyediaan informasi yang berkualitas agar kepuasan pengguna dapat dicapai.
BAGIMANA UPAYA MEMBERIKAN ‘TIPS’ PADA PENGGUNA supaya ‘MEMBURU’INFORMASI.
Pada masyarakat perguruan tinggi peningkatan kualitas keilmuan baik melalui jenjang pendidikan maupun penelitian adalah suatu tuntutan. Yang dimaksud dengan “Melek informasi” di sini, diartikan pada perolehan informasi yang benar di bidangnya, dibutuhkan, cepat, tepat, mutakhir dan lengkap. Apabila keadaan seperti ini dapat diciptakan maka besar kemungkinan seseorang pengguna perpustakaan tersebut menjadi ‘pemburu’informasi. Dan informasi yang tepat, akurat, terbaru, dan menyeluruh di bidangnya itu yang sangat dibutuhkan oleh pengguna. Sebagai gambaran seseorang dari berbagai profesi memanfaatkan sumber informasi di perpustakaanlpusat-pusat informasi biasanya disamping untuk menambah pengetahuannya juga terkadang untuk mendukung profesi dan pekerjaannya. Sedangkan bagi mahasiswa memanfaatkan perpustakaan adalah untuk menambah dan meningkatkan pengalaman di kelasnya, mempelajari keterampilan dalam menemukan sumber informasi dan meningkatkan kemampuan membaca yang lebih baik serta meningkatkan kebiasaan belajarnya. Nah sekarang bagaimana kiat perpustakaan dan pustakawan agar pengguna tersebut menjadi pemburu informasi untuk menuju ‘melek informasi’.
- Pengguna hendaknya diberi wawasan apa saja fasilitas dan koleksi serta informasi yang tersedia di Perpustakaan.
- Untuk mengurangi ‘tekanan’ pengguna dalam menemukan informasi hendaknya perpustakaan selalu menyelenggarakan USER EDUCATION secara berkala, terutama apabila selalu ada penambahan layanan dan fasilitas.
- Pengguna diberikan keterampilan dalam mengoperasi kan sarana-sarana penelusuran baik manual maupun elektronik agar dapat mengakses sendiri dengan efektif dan efisien.
- Disediakan panduan-panduan yang mudah dipahami pada setiap titik layanan.
- Menyediakan fasilitas yang memadai dengan memanfaatkan teknologi informasi agar lebih efektif dan efisien dalam pemanfaatan informasi.
- Menyediakan koleksi dan informasi yang sesuai dengan kurikulurn serta program-program yang ada di lembaga yang bersangkutan sesuai dengan jurnlah dan judulnya serta senantiasa mengikuti perkembangan koleksi dan informasi terbaru.
- Ditopang dengan Surnber Daya Manusia jumlah professional, dan santun.
- Suasana belajar yang menyenangkan, nyaman, dan aman.
PENUTUP
Untuk membekali agar pengguna lebih bergairah memanfaatkan informasi dan koleksi yang ada di perpustakaan tidak hanya cukup dengan rneningkatkan kualitas layanan, fasilitas, pernanfaatan teknologi inforrnasi dan sumber daya manusia yang cukup, namun juga diperlukan kesiapan untuk menghadapi perubahan yang saat ini dirasakan sangat cepat dan menyeluruh. Tidak mudah untuk melakukan perubahan, karena perlu kebijakan maupun pelaksana di lapangan. Harmonisasi antara pirnpinan institusi, pimpinan perpustakaan dan pelaksana akan sangat membantu pencapaian tujuan dengan mulus walaupun terkadang perlu mengadakan perubahan dan perombakan kebijakan. Semoga upaya dari pihak perpustakaan maupun instansi penyedia informasi mendapatkan respon yang positif dari pihak pengguna sehingga kenyamanan dan kepuasan dari kedua belah pihak dapat tercapai dan terlaksana.
DAFTAR BACAAN
- California School Library Association. From Library Skill to Information Literacy: a handbook for the 21″, century. San Jose Hi Willow Research and Publishing, 1997.
- ‘infoliteracy’ http://library.uwf.edu/infoliteracy 2005.
- Jordan, Peter. 1998. The Academic Library and its users. England: Cower.
- Pendit, Putu Laxman. Information literacy. Makalah Seminar Information skill. Batu, 2005.
- Ratnaningsih. User Education Guideline for Airlangga University Library 2004.
No comments:
Post a Comment